Sebagai bagian dari program Kampus Sehat, Bidang Kesejahteraan & Toleransi Terhadap Keterbatasan Fisik memiliki peran yang penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, mendukung, dan sensitif terhadap keberagaman individu, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Deskripsi dan tanggung jawab dalam bidang ini mungkin mencakup:

Deskripsi: Bidang Kesejahteraan & Toleransi Terhadap Keterbatasan Fisik, berperan untuk mengadvokasi, merancang, dan melaksanakan program-program yang mendukung kesejahteraan dan integrasi bagi individu dengan keterbatasan fisik di lingkungan kampus. Fokusnya tidak hanya pada pelayanan langsung, tetapi juga pada menciptakan kesadaran dan lingkungan yang inklusif bagi semua.

Tanggung Jawab:

1. Pengembangan Kebijakan Inklusif: Merancang kebijakan dan prosedur yang memastikan aksesibilitas dan dukungan bagi individu dengan keterbatasan fisik dalam berbagai aspek kehidupan kampus, termasuk akses fasilitas, pelayanan akademik, dan kegiatan sosial.
2. Pendidikan dan Pelatihan: Mengorganisir pelatihan atau lokakarya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan keberagaman, inklusi, dan cara mendukung individu dengan keterbatasan fisik di antara anggota kampus.
3. Fasilitasi Aksesibilitas: Memastikan bahwa infrastruktur kampus, seperti bangunan, transportasi, dan teknologi, dirancang dan dipelihara untuk mendukung aksesibilitas bagi individu dengan keterbatasan fisik.
4. Dukungan dan Layanan Khusus: Menyediakan dukungan khusus, baik itu dalam bentuk layanan konseling, bantuan teknologi, atau fasilitas aksesibilitas yang dibutuhkan bagi individu dengan keterbatasan fisik.
5. Kolaborasi dengan Komunitas Luar: Bermitra dengan organisasi atau komunitas di luar kampus yang fokus pada dukungan terhadap individu dengan keterbatasan fisik untuk memperluas akses terhadap sumber daya dan informasi.
6. Kampanye Kesadaran dan Toleransi: Mengadakan kampanye dan acara yang mempromosikan kesadaran, empati, dan pengertian terhadap individu dengan keterbatasan fisik untuk mengurangi stigma dan meningkatkan toleransi di lingkungan kampus.
7. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan: Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan program-program inklusi dan mengidentifikasi cara untuk terus meningkatkan dukungan dan aksesibilitas bagi individu dengan keterbatasan fisik.

Melalui peran ini, adalah kesempatan untuk berkontribusi pada penciptaan lingkungan kampus yang tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan semua anggota, tetapi juga mempromosikan penghargaan terhadap keberagaman dan toleransi terhadap individu dengan keterbatasan fisik. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan kampus yang inklusif dan merangkul semua anggota komunitas.