Pengembangan media edukasi cegah stunting dan wasting ini diawali dengan melakukan observasi terhadapat 3 posyandu di wilayah kerja Puskesmaas Taman Bacaan, yaitu Posyandu Lansia Sehati, Posyandu Remaja dan Posyandu Balita As-Syifa. Kegiatan observasi dilakukan pada hari Rabu (7/8/2024) yang beriringan dengan kegiatan posyandu lansia mereka. Terlihat antusias para lansia dalam melakukan kegiatan pemeriksaan di Posyandu Lansia Sehati, Di kesempatan ini kami melakukan uji coba media edukasi cegah stunting dan wasting yang ada kepada para lansia dan meminta umpan balik mereka untuk kemaksimalan dari media edukasi ini kedepannya.
Hari pun berganti, tepat pada hari sabtu (10/8/2024) kami melaksanakan pelatihan untuk para kader dari ketiga posyandu tersebut, kegiatan ini menjadi wadah untuk para kader posyandu mengembangkan kembali media edukasi cegah stunting, wasting dan kesehatan masyarakat lainnya untuk kedepannya. Kader posyandu dengan antusias membuat draft awal media edukasi mereka.
“Media edukasi ini sebaiknya dibuat dalam bentuk kalender saja, selain informasinya menjadi besar, kalender juga lebih bermanfaat, bisa menjadi pajangan di rumah” Ujar Dian, salah satu kader Posyandu Balita.
Uji coba edukasi dilakukan ketika kegiatan posyandu Balita, pada hari Senin, 12 Agustus 2024. Kader posyandu menjelaskan edukasi terkait pencegahan stunting dan wasting, baik dari pola asuh, pola makan, stigma terhadap stunting, hingga perilaku cuci tangan untuk mencegah penyakit infeksi pada keluarga. Ibu Warisah, sebagai salah satu kader berprestasi di Kota Palembang, didampingi oleh kader posyandu lainnya dan tim promosi kesehatan Puskesmas Taman Bacaan menjelaskan poster edukasi satu persatu.
Media edukasi merupakan salah satu objek yang memiliki peran penting dalam penyuluhan keliling ini. Coretan ide dan hasil diskusi terkait sebuah topik kesehatan yang ingin disampaikan oleh kader posyandu ke masyarakat umum kemudian di desain lebih menarik dan cantik oleh tim mahasiswa dalam berbetuk format kalender. Kalender dirasa menjadi bentuk media edukasi yang efektif dan efisien karena dapat memuat gambar dan tulisan dengan ukuran yang besar, Selain itu kalender juga memiliki nilai guna yang lebih efektif karena akan dipajang oleh masyarakat dan secara tidak langsung mereka akan ingat dan mengingat informasi yang disampaikan dalam kalender tersebut.
Sabtu (24/8/24), merupakan puncak dari kegiatan penyuluhan keliling dan pengembangan media edukasi cegah stunting dan wasting. Belasan hingga puluhan kader posyandu lansia dan balita berbaris di sebuah lapangan posyandu As-Syifa untuk melakukan senam pagi bersama. Mereka melakukan senam pagi bersama dengan penuh semangat dan ceria, sama seperti cuaca saat itu.
Sejumlah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya hari itu ikut mendampingi dan membantu para kader posyandu dalam serentetan kegiatan mereka, mulai dari senam bersama, pameran media edukasi lokal, berdiskusi hingga penyuluhan keliling.
Najmah, S.K.M., PhD. adalah seorang dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya kembali menjadi pendamping mahasiswa dan ketua penelitian konsisten mengajak para kader posyandu setempat untuk terus melakukan penyuluhan keliling terkait edukasi kesehatan untuk balita, ibu hamil, ibu balita, remaja hingga stunting.
Menurut Najmah penggunaa bahasa lokal atau bahasa daerah/Palembang lebih efektif dalam penyuluhan menyampaikan edukasi kesehatan ke masyarakat umum, hal ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih mudah dalam memahami apa yang disampaikan. Hal ini didukung oleh kepala puskesmas drg. H. M. Erwan Naupal yang menyatakan bahwa media ini sangat bermanfaat dan akan dicetak lebih besar dan akan di tempelkan di puskesmas Taman Bacaan jika puskesmas sudah selesai di bangun tahun ini.
“Kami tak hanya melakukan penyuluhan dengan mendatangi rumah-rumah warga tetapi juga membagikan media edukasi berupa kalender yang sudah didesain menarik dan mudah dimengerti” Ujar Najmah.
Sebanyak 10-15 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya terlibat aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan di Kota Palembang terutama terkait stigma terkait stunting, informasi pencegahan stunting dan informasi terkait kesehatan masyarakat lainnya.
Tim kader posyandu dan mahasiswa menyampaikan kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kecukupan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan kebersihan lingkungan agar dapat mencegah serta mengantisipasi penyebaran beragam penyakit. Selain itu pentingnya sumber informasi yang didapatkan apakah benar atau hanyalah mitos.
Tiba di akhir penghujung kegiatan, dilakukannya simbolis penyerahan media edukasi cegah stunting, wasting dan kesehatan masyarakat lainnya berbahasa Palmbang kepada Kepala Puskesmas Taman Bacaan, Staff Puskesmas Taman Bacaan dan para kader posyandu yang telah menyukseskan kegiatan positif ini. Proses revisi media terus berlanjut pada bulan September dan Oktober 2024 di kampus FKM Unsri bersama tim pengabdian masyarakat Unsri dan akan diserahkan simbolis ke pengambil Kebijakan untuk menjadi contoh pengembangan media-media kreatif dan berbasis lokal perlu kolaberasi antara kader posyandu, tenaga kesehatan di puskesmas dan dinas kesehatan dan akademisi di FKM Unsri dan lembaga penelitian dan pengabdian Universitas Sriwijaya (LPPM Unsri). Follow https://www.instagram.com/musi_sehat/.
Redaksi: Novia Sri Anda Yani