Merawat Harapan : Suara Anak dan Remaja yang Bermukim pada Slum Area di Rumah Susun 24 Ilir
Merawat Harapan : Suara Anak dan Remaja yang Bermukim pada Slum Area di Rumah Susun 24 Ilir
Sel, 30 Juli 2024 9:16
bc1

Sumber :Reportase : Bella Safhira, Tarisha Kahla Sabitha, Lian Tarina, Salsabila Monika Avenda, Azzah Wardah Utami – S1 Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

Editor : Najmah, SKM., MPH., PHD.

PALEMBANG –  Rusun 24 Ilir merupakan salah satu tempat pemukiman penduduk di kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Bangunan Rusun ini sudah berdiri sejak tahun 1984 atau sekitar 37 tahun yang lalu. Secara kategoris, Rusun 24 ini dapat digolongkan kedalam pemukiman padat, dilihat dari mobilisasi yang tinggi karena berada persis di belakang pusat perbelanjaan serta bangunan yang memiliki jarak yang cenderung berdekat-dekatan.

Gambar 1. Gambaran Salah Satu Area Kumuh di Rumah Susun 24 Ilir (Hasil fotografi anak di rumah susun 24 Ilir)

Photovoice :
“Kalo liat dari sini cak sumpek ye kak, dak lemak liatnyo gara-gara banyak sampah samo pakaiannyo tegantung dak rapi, tanahnyo dak rato jugo, tapi langitnyo bagus kan kak” – R, 11 Tahun, salah satu anak di rumah susun 24 ilir.

Masalah lingkungan seperti banjir kerap dirasakan masyarakat Rusun 24 Ilir akibat kurangnya resapan air serta peningkatan jumlah sampah di sekitar bangunan rusun. Masalah ini memungkinkan masyarakat sekitar terutama anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya cenderung masih rentan mendapatkan masalah kesehatan melalui penyakit yang disebabkan oleh air (water borne disease) misalnya diare, DBD akibat vektor nyamuk yang berkembang biak di genangan air, dan lain-lain.

Mahasiswa Program Studi S1 dan S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya berusaha untuk menghadirkan sebuah kegiatan untuk lebih mengenal dan berdampak ke masyarakat di Rusun 24 Ilir. English Camp merupakan kegiatan yang digarap oleh Ibu Najmah, SKM., MPH., PHD. bersama dengan para mahasiswa dan tokoh masyarakat hadir membawa keceriaan dan kehangatan. English Camp yang diselenggarakan selama 2 hari ini menghadirkan perpaduan antara pendidikan dan hiburan. Di sisi lain, kegiatan yang memiliki tujuan utama untuk memberikan edukasi kepada anak-anak ini sukses dalam memberikan ragam pengetahuan baru kepada mereka, mulai dari edukasi bahasa inggris, kesehatan reproduksi, hingga edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kegiatan English Camp disambut sangat baik oleh masyarakat di Rusun 24 Ilir. Hal ini tercermin dari antusiasme anak-anak untuk mengikuti kegiatan dan banyaknya Ibu-Ibu yang turut membersamai selama keberlangsungan kegiatan ini. Ketika kegiatan di hari terakhir rampung diselenggarakan, banyak anak-anak yang mengerumuni para mahasiswa Universitas Sriwijaya dan menanyakan mengenai jadwal selanjutnya untuk bertandang ke tempat mereka kembali.

“Kak, agek habis lebaran kesini lagi kan?” salah satu kalimat terucap yang menandakan keinginan mereka untuk bertemu kembali dalam kegiatan English Camp.

Kegiatan English Camps di Rusun 24 Ilir memberikan dampak positif bagi anak-anak dan remaja di area rusun. Kolaborasi antara Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, pemerintah setempat, dan pihak terkait berhasil meningkatkan literasi serta pemahaman anak-anak dan remaja terkait kesehatan reproduksi dan lingkungan. Tak hanya itu, anak-anak juga diberikan pembelajaran terkait gizi seimbang melalui lagu “Isi piringku” dan materi bahasa Inggris dari buku “English is Fun”. Melalui sesi interaktif dan kegiatan-kegiatan tersebut, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga antusiasme untuk belajar.

Di sela-sela kegiatan tersebut, terdapat juga lomba fotografi. Anak-anak dapat mengekspresikan pemahaman mereka mengenai kondisi lingkungan tempat tinggal mereka yaitu dengan cara mengambil foto dan kemudian mereka jelaskan apa yang mereka pikirkan tentang foto-foto yang diambil tersebut.

Gambar 2. Tempat pembuangan sampah di sekitar rumah susun 24 Ilir (Hasil fotografi anak di rumah susun 24 Ilir)

Photovoice :“Jingok yuk, ado pulo yang nak jemur pakaian di deket tempat sampah itu, padahal tempat sampahnyo tebukak nian, sampahnyo jugo beserakan keluar”  – A, 9 Tahun, salah satu anak di rumah susun 24 ilir.

Syafitri salah satu warga & ibu dari anak yang mengikuti kegiatan English Camps bersyukur atas diadakannya kegiatan ini.

“Alhamdulillah anak-anak biso belajar pelajaran daripada main be sampe suntuk. Anak-anak biso belajar bahasa Inggris, main game yang seru, sampe biso dapet pengetahuan yang bermanfaat.” Ujar Syafitri.

Respon positif dari warga sekitar rusun, serta antusiasme besar didapatkan dari anak-anak yang menunjukkan bahwa kegiatan English Camps telah memberikan pengalaman berharga dan edukasi yang bermanfaat.

Dukungan dari banyak orang dan partisipasi dari masyarakat memperlihatkan bahwa English Camps terlaksana dengan baik dalam mempromosikan pengetahuan kesehatan, membantu anak-anak menjadi lebih kreatif, dan menambah pemahaman mereka terkait pentingnya hidup sehat dan menjaga lingkungan tempat tinggal.

Anak-anak yang tinggal di rusun menghadapi tantangan yang sangat berat dalam kehidupan sehari-hari. Pertama-tama, mereka sering kali mengalami ketidakstabilan tempat tinggal yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan fisik dan mental mereka.

Lingkungan yang tidak bersih  dan kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak meningkatkan risiko terkena penyakit dan infeksi. Akses terbatas pelayanan kesehatan menyulitkan mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Namun, meskipun menghadapi tantangan yang luar biasa, anak-anak di rusun 24 ilir seringkali menunjukkan ketahanan yang luar biasa dan semangat untuk bertahan dan semangat untuk belajar. Mereka menemukan kegembiraan dalam hal-hal sederhana, seperti bermain dengan teman-teman mereka atau mengejar impian mereka. Mereka memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan berkontribusi pada masyarakat jika diberikan kesempatan dan dukungan yang memadai.

Sumber: https://www.intensnews.id/merawat-harapan-suara-anak-dan-remaja-yang-bermukim-pada-slum-area-di-rumah-susun-24-ilir/

Gambar 3. Gambaran Salah Satu Area Kumuh di Rumah Susun 24 Ilir (Hasil fotografi salah satu anak di rumah susun 2 Ilir)

Photovoice :“Di sini kak tempat aku galak maen dengan kawan, bagus ini lapangannyo bersih walaupun galak bau karno banyak sampah dipinggirnyo. Bagus be aku foto karno ado mobilnyo” – H, 8 Tahun, salah satu anak di rumah susun 24 ilir.

Keikutsertaan pemerintah dalam memperhatikan Rumah Susun 24 Ilir sudah mulai dilakukan melalui revitalisasi yang telah direncanakan di tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, diharapkan adanya sustainability untuk pengawasan lebih lanjut, terutama terkait pembuangan sampah, dimulai dari pengumpulan, proses, hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di sisi lain, edukasi dan sosialisasi kepada warga setempat penting dilakukan demi menumbuhkan kesadaran sehingga mereka dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan secara mandiri.

Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum untuk bekerja sama dalam menyediakan akses terhadap pendidikan, kesehatan, tempat tinggal yang layak, dan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan remaja di rusun. Mendengarkan suara mereka, mengakui hak-hak mereka, dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka adalah langkah-langkah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan remaja.

Harapan untuk anak-anak yang tinggal di rusun 24 Ilir  adalah untuk memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, dan lingkungan yang aman dan bersih. Diharapkan mereka dapat tumbuh dan berkembang tanpa terhalang oleh kondisi lingkungan yang sulit. Selain itu, diharapkan adanya kesempatan yang lebih luas bagi mereka untuk mengejar impian dan meraih potensi penuh mereka, tanpa harus terbatas oleh status sosial atau ekonomi mereka. Serta untuk masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat lebih peduli dan memberikan dukungan yang berkelanjutan kepada anak-anak dan remaja di rusun, memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan, hak, dan kesempatan yang mereka butuhkan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Berita

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Bahasa Lokal Berperan Penting dalam Edukasi Stunting-Wasting
Pengembangan media edukasi cegah stunting dan wasting ini diawali dengan mela...
Jum, 4 Oktober 2024 | 8:53
Suara Anak Bantaran Sungai Musi : Studi Photovoice pada Kegiatan : Part 2
Oleh: Najmah, Mala Ramawati, Shinta Azizah, Azmiya Rahma Zanjabila, Citra Ayu...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:12
Suara Anak Bantaran Sungai Musi: Photovoice di Sanitary Camps Musi River : Part 1
Oleh: Devina Alya Gustanti, Fadila Suci Amalia, Risnanda Syauqiyah, Deva Putr...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:08
Mural (Lukisan dinding) dan Edukasi Kebersihan Lingkungan di Kampung 26 Ilir Kota Palembang
Series: Lesson to Learn From English Camps 2024 Oleh: Juliyanti Recheilla Gul...
Sel, 30 Juli 2024 | 5:06