Suara Anak Bantaran Sungai Musi : Studi Photovoice pada Kegiatan : Part 2
Suara Anak Bantaran Sungai Musi : Studi Photovoice pada Kegiatan : Part 2
Sel, 30 Juli 2024 9:12
bb4

Oleh: Najmah, Mala Ramawati, Shinta Azizah, Azmiya Rahma Zanjabila, Citra Ayu Ar Rahma, Yunida Zhafirah, Anisa Malfiro, M.Ricko, Abid Rozin

 

Sungai adalah suatu elemen penting bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Namun, tingginya angka pencemaran sungai membuat keberadaan sungai tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu penyebab pencemaran sungai adalah perilaku membuang sampah sembarangan. Permasalahan sampah di Indonesia masih menjadi masalah pelik yang belum terselesaikan hingga kini. Sungai Musi yang kian tercemar menyebabkan masyarakat rentan terhadap dampak dari pencemaran sungai yang ada. Anak-anak adalah agen perubahan yang perlu dibina untuk menghasilkan generasi muda yang berkualitas. Kegiatan Sanitary Camp merupakan bentuk upaya edukasi kesehatan lingkungan kepada anak usia dini agar lebih mencintai lingkungannya. Metode yang digunakan adalah photovoice yang menjadikan photo sebagai sarana mengekspresikan pandangan peserta. Peserta pengabdian masyarakat ini adalah anak-anak usia dini dan Sekolah Dasar yang berjumlah 35 orang.

Berikut beberapa foto hasil photovoice

“Sampah yang berserakan dibawah rumah dengan jemuran baju diatasnya, seolah bukan menjadi masalah bagi warga setempat”

-MI (5 tahun)-

“Di kampung ini setiap depan rumah pasti banyak sampah dan kotor jadi kami tidak nyaman untuk main atau jalan-jalan berkeliling kampung karena kotor dan bau karena sampah yang menumpuk di sekitar rumah rumah”

-AF (7 tahun

Selokan ini baunya busuk, banyak sampah kalo hujan airnya tergenang tapi nggak mengalir”

-MA (6 tahun)-

“Air sungai asam dan keruh. Salah satu pencemaran air di Sungai Musi dikaibatkan oleh adanya sampah yang dibuang sembarangan. Sampah dapat mengakibatkan terbentuknya sedimen yang membuat air sungai menjadi dangkal, sampah membuat kadar total suspended solid meningkat sehingga air menjadi keruh dan kadar oksigen dalam air akan menurun. Proses penguraian sampah di dalam air akan menghasilkan asam organik (metana) yang dapat membuat air sungai menjadi asam” (Hasil observasi)

Berita

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Bahasa Lokal Berperan Penting dalam Edukasi Stunting-Wasting
Pengembangan media edukasi cegah stunting dan wasting ini diawali dengan mela...
Jum, 4 Oktober 2024 | 8:53
Merawat Harapan : Suara Anak dan Remaja yang Bermukim pada Slum Area di Rumah Susun 24 Ilir
Sumber :Reportase : Bella Safhira, Tarisha Kahla Sabitha, Lian Tarina, Salsab...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:16
Suara Anak Bantaran Sungai Musi: Photovoice di Sanitary Camps Musi River : Part 1
Oleh: Devina Alya Gustanti, Fadila Suci Amalia, Risnanda Syauqiyah, Deva Putr...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:08
Mural (Lukisan dinding) dan Edukasi Kebersihan Lingkungan di Kampung 26 Ilir Kota Palembang
Series: Lesson to Learn From English Camps 2024 Oleh: Juliyanti Recheilla Gul...
Sel, 30 Juli 2024 | 5:06