Keamanan dan Keselamatan Tanggo di Rumah Susun Kelurahan 26 Ilir
Keamanan dan Keselamatan Tanggo di Rumah Susun Kelurahan 26 Ilir
Sel, 30 Juli 2024 4:58
h1

Series: Lesson to Learn From English Camps 2024

Oleh: Zahwa Fadhilah, Annisa Aulia Maharani, Dewi Jusdita, Siti Nur Saffanah, Intan Mercyana, Fathia Diva Azzahra, Nurul Marcellina,.

Email: zahwaalia25@gmail.com.

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya.

 

Gambar :Tanggo rosak dan bekarat pada rumah susun (sumber foto: https://www.flickr.com/photos/ikhlasulamal/5687901841)

 

Di zaman urbanisasi yang kian cepet ni, wong kian banyak pindah ke kota. Rumah susun jadi pilihan tempat tinggal yang kian diminati. Lahan makin sempit, hargo tanah makin mahal, rumah susun jadi solusi yang efisien dan praktis untuk tempat tinggal. Tapi, di balik kenyamanan dan kepraktisan nyo, keamanan tanggo di rumah susun itu penting nian untuk keselamatan penghuninyo.

Bahayonyo tanggo rusak di rumah susun itu biso dijingok dari duo sisi: kebutuhan akan keamanan di tengah urbanisasi yang kian cepet dan rumitnyo struktur bangunan. Mengingat struktur bangunan yang tinggi dan rumit, sistem keamanan yang dibutuhke jugo harus kuat. Upaya untuk memastikan tanggo rumah susun aman dari kecelakaan itu dak boleh diabaike. Ini memperkuat perlunyo usaha pencegahan untuk jago keutuhan tanggo rumah susun.

Sebagai contoh kasus yang terjadi di Medan Pada tanggal 27 Februari 2020, terjadi kecelakaan di salah satu rumah susun di Kota Medan yang melukoi duo budak kecik, satu di antaranyo tewas. Menurut keterangan saksi duo budak  keciktu nyampak dari lantai limo pas sedang bemain di tanggo yang dindingnyo belum sempurna dan cuma ditotop pake kayu bae. Peristiwa cak ini menunjukkan betapo pentingnyo pemenuhan standar pembangunan tanggo untuk mencegah terjadinyo kecelakaan.

Foto 1: Tanggo Rusun tanpa Pegangan Tangan

Tangga yang biaso digunoi untuk ngelakui aktivitas sehari-hari tersebut dak dilengkapi dengan pembatas di salah satu sisinyo singgohnyo masyarakat yang nak naik dan turun tanggo harus lebih memperhatike pijakan kakinyo yang akhirnyo membuat mobilitas menjadi lebih lambat serto sangat berisiko kalau kedapatan duo wong yang menginjak anak tanggo yang samo secaro bersamo karno biso membahayoke bagi wong yang ado di ujung tanggo.     Namun, beberapo sudut rusun tejingok dak dilengkapi dengan pengamanan yang memadai untuk  mencegah kecelakaan cak ini. Dak kateknyo pengamanan di sudut-sudut rusun pacak meningkatke risiko kejadian serupo terulang di masa mendatang. Kondisi cak ini menimbulke keprihatinan terhadap keselamatan penghuni rusun, terutama budak-budak yang rentan terhadap bahayo nyampak. Perlu adanyo tindakan perbaikan dan ningkatke keamanan di rusun itu guno mencegah kecelakaan serupo dan melindungi penghuninyo.

             

Gambar 1 : Tampak samping tanggo di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumen tim penulis)

 

Foto 2: Tanggo Retak, Bolong dan Tampal di sisi kanan

Di sini dapat dijingok jugo bahwa struktur tanggo yang retak, bolong, dan ditambal menggunoke kayu pado rusun nunjukke masalah dalam pemeliharaan dan keamanan struktural. Retakan dan lubangnyo dapat menyebabke risiko cedera dan keruntuhan tanggo. Penggunaan kayu sebagai tambalan dak menyediake kekuatan yang memadai dan mungkin  hanya menjadi solusi sementaro. Oleh karno itu, perbaikan yang segera dan penggunaan bahan yang sesuai diperluke untuk menjago keselamatan penghuni dan mencegah kejadian yang lebih serius di masa depan.

 

Gambar 2 : Keretakan pada permukaan tanggo di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumen tim penulis)

Foto 3: Karat Pada Pegangan Tangan

Begitu jugo tanggo cak foto di bawah, sudah ado pembatas besi di ujung sisinyo, tapi ado karatan dan jarak sekat pembatasnyo masih cukup lebar singgonyo dak aman bagi budak kecik yang sedang beraktivitas di tanggo di khawatirke dapat menimbulke dampak  borok. Pegangan tanggo yang berkarat pada rumah susun dapat menyebabke infeksi jika terdapat luko pado kulit yang terkeno karat tersebut. Karat pado logam bisa jadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan kuman yang dapat menginfeksi tubuh manusio. Ngelakuke perawatan rutin dan bersihke pegangan tanggo secara teratur guno mencegah risiko infeksi dan menjago kebersihan tangan setelah gunoi tanggo jugo merupakan langkah penting dalam pencegahan infeksi yang mungkin terjadi.

                                                  .

Gambar 3: Observasi tim mahasiswa FKM Unsri di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumentasi tim penulis)

Foto 4: Keretakan dibagian Pinggir Tanggo

Pas dijingok dari sudut pandang lain mako tegambar jelas tanggo di rumah susun dak sesuai dengan bentuk tanggo yang aman. Adonyo keretakan di beberapo anak tanggo dan  lantai di bawahnyo dak tersedianyo pembatas pacak meningkatke bahayo khususnyo bagi budak kecik dan wong tuo yang sekironyo membutuhke pegangan pas naik dan turun.

Gambar 4 : Ketidaksesuaian bagan tanggo di rumah susun Kampung 26 Ilir (Dokumentasi tim Penulis)

Jiko aku seorang peneliti epidemiologi, aku nak ngatasi permasalahan tanggo yang rosak dengan ngelakuke studi deskriptif sebagai pendekatan penelitian. Populasi penelitian terdiri dari penghuni rumah susun di suatu wilayah atau kota tertentu. Data dikumpulkan melalui survei langsung kepada penghuni rumah susun dan melalui pengumpulan data dari sumber yang relevan, cak catatan medis dan laporan kecelakaan. Hasil analisis data menunjukkan tingkat prevalensi kecelakaan akibat tanggo di rumah susun selama periode penelitian. Data tersebut jugo mengidentifikasi jenis cedera yang paling umum terjadi, seperti patah tulang, memar, atau cedera di palak. Selain itu, faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap kecelakaan akibat tanggo jugo diidentifikasi, termasuk kondisi tanggo yang burok, kebiasaan penggunaan tanggo yang dak aman, atau kurangnyo perhatian terhadap keselamatan.

Lesson to learn: Pentingnyo keselamatan dalam konteks urbanisasi yang pesat menuntut kesadaran akan pentingnyo prioritas utama dalam memilih hunian, termasuk rumah susun. Di tengah lingkungan perkotaan yang padet, kesadaran akan keamanan jadi kunci untuk ngurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Menyadari dampak pertumbuhan populasi yang cepat, penting bagi individu dan pemerintah untuk kerjo samo dalam mempromosike keselamatan sebagai aspek utama dalam pembangunan dan pemeliharaan hunian.

Sementara itu, kompleksitas struktur bangunan rumah susun nambah tantangan dalam menjago keamanan. Tingginyo dan kompleksnyo struktur bangunan memerluke perencanaan yang cermat dan pemeliharaan rutin untuk memastike integritas tanggo dan bangunan secara keseluruhan. Dengan demikian, upaya preventif cak investasi dalam pemeliharaan rutin, inspeksi teratur, dan perbaikan tepat waktu jadi langkah krusial dalam menjago keamanan hunian bertingkat cak rumah susun.

Edukasi sejak dini tentang bahayo tanggo rosak merupakan langkah penting dalam meningkatke kesadaran masyarakat akan risiko yang terkait dengan kondisi tanggo yang dak  aman. Melalui pendekatan ini, budak-budak dapat diajari untuk mengenali tando-tando tanggo rosak cak retakan, pegangan yang dak kokoh, penerangan yang kurang memadai, dan lantai   yang licin, serta dilatih untuk selalu berhati-hati saat menggunoke tanggo. Selain itu, simulasi  tentang cara menghindari bahayo tanggo rosak jugo dapat membantu mereka memahami langkah-langkah pencegahan yang perlu diambek. Dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan pelatihan kepada petugas keamanan, kito dapat mengurangi risiko kecelakaan di tangga dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.

Editor: Najmah, Oca Tresia.

Link Publikasi :https://lajusumsel.co.id/3262-baca-berita-keamanan-dan-keselamatan-tangga-di-rumah-susun-kelurahan-26-ilir.html

Laporan

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Bahasa Lokal Berperan Penting dalam Edukasi Stunting-Wasting
Pengembangan media edukasi cegah stunting dan wasting ini diawali dengan mela...
Jum, 4 Oktober 2024 | 8:53
Merawat Harapan : Suara Anak dan Remaja yang Bermukim pada Slum Area di Rumah Susun 24 Ilir
Sumber :Reportase : Bella Safhira, Tarisha Kahla Sabitha, Lian Tarina, Salsab...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:16
Suara Anak Bantaran Sungai Musi : Studi Photovoice pada Kegiatan : Part 2
Oleh: Najmah, Mala Ramawati, Shinta Azizah, Azmiya Rahma Zanjabila, Citra Ayu...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:12
Suara Anak Bantaran Sungai Musi: Photovoice di Sanitary Camps Musi River : Part 1
Oleh: Devina Alya Gustanti, Fadila Suci Amalia, Risnanda Syauqiyah, Deva Putr...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:08